WELCOME TO MY BLOG

blog ini 'sedikit' berbeda dengan blog saya sebelumnya. masih blog abal-abal dengan beragam makna hahaaa...

enjoy.

salam manis dari tikii yang selalu manis...

Kamis, 16 Juni 2011

What If

What if I give you my smile
Are you gonna stay for a while?
What if I put you in my dreams tonight
Are you gonna stay until it’s bright?

What if I give you my story

Are you gonna listen to me?
What if I give you my heart
Are we never gonna be apart?

Come on baby try harder

Come on baby light my fire
Come on baby be mine
‘cause you’re the one I wanted to be

What if…if I do ignore you

Will you just walk away and cry?
What if I did disappoint you
Are you gonna say goodbye?

Come on baby try harder

Come on baby light my fire
Come on baby be mine
‘cause you’re the one I wanted to be

What if I try to catch a flying snitch

Are you gonna come with me?
What if I give you my song
Are we gonna sing along?

Come on baby try harder

Come on baby light my fire
Come on baby be mine
‘cause you’re the one I wanted to be

What if you leave me right here?

I’m right here and waiting for you… 
 
 
mocca

LAPER MATA!!!

bajunya lucu-lucu....

sepatunya juga ihhh...

ehh ehh, aksesorisnya tuh imutt-imut abiss....



Girls, pasti seperti itu ekspresi kita saat melihat baju-baju yang lucu nan imut bergantungan ditoko-toko pakaian, atau saat mata kita melihat jajaran sepatu yang ga kalah cantiknya, duhhh... laper nih mata!

Entah kenapa, tapi saya pun mengalaminya, dan saya ga sendiri, teman-teman saya pun mengalaminya.

Emang repot ya jadi cewek, apa-apa pasti pengen dibeli, ga peduli berapa pun harganya, yang penting menarik dimata, yang penting lucu dan bagus, meskipun kadang yang dibeli juga ujung-ujungnya ga berfungsi apa pun, karena ga pernah dipake. Tuh, rugi kan? Nyesel kan? Udah keluar uang untuk barang disukai, tapi malah ujung-ujungnya jarang dipake. --"

Tapi herannya, ga pernah kapok untuk hal serupa, beli barang cuma karena pengen ajaa, tapi ujung-ujungnya cuma jadi pajangan!

Apalagi kalo ada sale, pasti dehh semakin gelap saja mata ini, sampe-sampe semua barang mau dibeli, emang dasar cewek sih yaaaa... 



Ga dipungkiri, saya pun seperti itu, kalo melihat rentetan sepatu, wedges, ato sendal, mata kayaknya pengen ngebeli semua, ato saat saya mampir untuk melihat baju-baju yang lucu-lucu nan imut ituu, kalo baju saya masih agak pilih-pilih, ukuran, model, dan juga warna, maklum, saya sedikit berbeda untuk urusan ukuran! Ato saat saya nemenin mommy belanja batik, saya pun pasti tertarik sekali untuk juga mencoba-coba batik-batik cantik itu, dan tentu saja aksesorisnya, duhhh... ga nahan dehh, semua rasanya pengen dibeli, tapi apa daya, kocek, ga sebesar keinginan saya, jadi saya harus benar-benar pintar memilih dan memilah, mana yang lebih cocok untuk saya. Mana yang akan berguna sekali untuk saya. Tapi ga jarang juga saya merasa gelap mata, semua yang menarik dimata saya langsung saya beli, tanpa saya pertimbangkan lagi baik buruknya, tinggal nyeselnya dirumah dehh --"

Asumsi teman saya, cewek itu beda banget sama cowok (ya iyalah!) kalo cewek gampang laper mata, tapi kalo cowok belum tentu, mungkin juga laper mata karena hal-hal tertentu, seperti cewek misalnya. Tapi cewek belum tentu laper mata karena cowok, tapi ini hanya asumsi semata loh yaaaaa, belum tentu benar!

Saya pernah berkomitmen pada diri sendiri, untuk mengurangi hawa napsu saya pada baju, sepatu, aksesoris, dan printilan-printilan cewek lainnya, tapi tetap saja, rasa-rasanya uang seribu perak pun ga betah ada didalam dompet saya, maunya pindah ke tangan penjual printilan-printilan cewek itu. Kalo begitu caranya, gimana bisa hemat?? Yang ada tekor terus dong tiap bulan. Apalagi saya masih mengandalkan kiriman dari mommy dan daddy..

Terus gimana ya caranya biar cewek ga gampang laper mata???

1. Prioritas.

Pikirkan benar-benar, kira-kira mana yang lebih penting, bayar uang kuliah ato beli baju? Beli buku atau beli tas? Pikirkan lagi, mana yang lebih penting. Mana yang paling penting. Dahulukan yang penting-penting itu dulu, kalo ada sisa, baru dehh... 

2. Bawa Uang Secukupnya.

Nah, kalo bawa uang secukupnya pasti bisa sedikit mengurangi hasrat kita, para cewek untuk belanja ini itu, pulang kuliah ya langsung pulang aja, ga usah belak belok, kecuali kalo memang sudah direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya. Teman saya, si Vina malah lebih gila lagi, ke kampus ga bawa dompet sama sekali, jadi pulang kuliah mana bisa dia mampir-mampir, apalagi kost deket kampus, jadi ga perlu keluar ongkos, tapi bagusnya sih tetap bawa uang, siapa tau juga kan ada kebutuhan mendadak.

3. Berpikir Sebelum Membeli.

Kalo sudah terlanjur tergoda untuk mampir ke toko, distro, ato butik sebaiknya tidak langsung gelap mata, membeli semua yang diinginkan. Pikirkan lagi, uang dalam dompet atau tabungan. Apakah masih ada keperluan yang lain ato tidak? Kalo sudah benar ga ada tanggungan lainnya, coba pikirkan mengenai fungsinya, apakah yang ingin dibeli benar-benar bisa digunakan? Pas untuk saya? Jangan sampai menyesal dibelakang. Karena menyesal pun ga mengembalikan uangmu kembali padamu toh????



Girls, sebenarnya tiga tips itu adalah nasehat dari mommy, kakak, dan juga teman-teman saya. Saya dengan teman-teman saya, saling menasihati, namun kadang, jarang yang bisa melakukan apa yang telah kami katakan, hahahaaaa, ga mutu banget ya....

Sampai saat ini, saya pun masih belajar untuk mengerem hasrat belanja saya, dengan juga memperhatikan kebutuhan saya yang lain, dan juga tabungan yang saya miliki. Karena laper mata seperti itu adalah penyakit, yang harus segera diobati sebelum menjadi kronis. Dan pikirkan tentang belanja untuk kebutuhan, dan bukan untuk sekedar memenuhi keingan batin saja. Yahhh, sama-sama belajar sajaa dehh.. 

Juga untuk mengerti bahwa ternyata mencari uang tuh ga segampang saat kita menodong orang tua kita. Perlu kerja keras, dan usaha, dan doa. Ternyata kita juga perlu untuk menghargai uang, perlu belajar untuk menabung, tapi juga jangan jadi pelit pada orang lain ya, sedeng sedeng ajaa dehhh...

Sama-sama belajar ya Girls :) 
Salam manis dari tikii yang selalu manis...
Take it Slow. Make it Flow. Let it Glow.

Selasa, 14 Juni 2011

John Mayer - Edge of Desire




"Edge Of Desire"

Young and full of running
tell me where is that taking me
just a great figure eight
or a tiny infinite

love is really nothing
but a dream that keeps waking me
for all of my trying
we still end up dying
how can it be?

don't say a word
just come over and lie here with me
cause I'm just about to set fire to everything I see

I want you so bad I'll go back on the things I believe
there I just said it
I'm scared you'll forget about me

so young and full of running
all the way to the edge of desire
steady my breathing
silently screaming
I have to have you now

wired and I'm tired
think I'll sleep in my clothes on the floor
baby this mattress will spin on its axis
and find me on yours

don't say a word
just come over and lie here with me
cause I'm just about to set fire to everything I see

I want you so bad I'll go back on the things I believe
there I just said it
I'm scared you'll forget about me

don't say a word
just come over and lie here with me
cause I'm just about to set fire to everything I see

I want you so bad I'll go back on the things I believe
there I just said it
I'm scared you'll forget about me


John Mayer

john mayer - clarity(acoustic)




"Clarity"

I worry, I weigh three times my body
I worry, I throw my fear around
But this morning, there's a calm I can't explain
The rock candy's melted, only diamonds now remain

Ooh ooh ooh ooh

By the time I recognize this moment
This moment will be gone
But I will bend the light, pretend that it somehow lingered on
Well all I got's

Ooh ooh ooh ooh

And I will wait to find
If this will last forever
And I will wait to find
If this will last forever
And I will pay no mind
When it won't and it won't because it can't
It just can't
It's not supposed to

Was there a second of time that I looked around?
Did I sail through or drop my anchor down
Was anything enough to kiss the ground?
And say I'm here now and she's here now

Ooh ooh ooh ooh
Ooh ooh ooh ooh

So much wasted in the afternoon
So much sacred in the month of June
How bout you

And I will wait to find
If this will last forever
And I will wait to find
That it won't and it won't
Because it won't
And I will waste no time
Worried 'bout no rainy weather
And I will waste no time
Remaining in our lives together

Minggu, 12 Juni 2011

Teman Tapi Bingung

Pernah mengalami peristiwa seperti yang saya tuliskan diatas? 

Teman tapi bingung! 

Ketika kamu berada pada suatu hubungan yang kalo dibilang pacar bukan pacar, tapi kalo temen kok ya lebih dari temen. Biasanya hubungan rumit seperti itu diistilahkan dengan Hubungan Tanpa Status, Teman Tapi Mesra. Tapi istilah yang ingin saya pakai disini adalah Teman Tapi Bingung, Teman Tapi Galau, Teman Tapi Bukan Teman, Teman Tapi Ngarep. 

Hubungan seperti inilah yang sebenarnya sedang saya alami bersama dengan Albertus Betha Buana Saputra (Betha, atau Bebee, panggilan sayang saya untuk dia) selama kurang lebih dua tahun belakangan. Selama 2 tahun belakangan ini saya dengan si bebee luntang lantung tanpa kejelasan hubungan, namun baik saya atau bebee, kami membiarkan orang lain berlalu-lalang didalam hidup kami masing-masing dengan tidak melepas komunikasi, malah komunikasi kami jadi makin intens. Sedangkan saya sendiri kurang mngerti, apa hubungannya komunikasi dengan perasaan dan chemistry yang kami bangun selama ini. 

Saya sudah mengenal bebee selama hampir 4 tahun, kami mulai berhubungan ditahun pertama, selama hampir 1 tahun, lalu putus, nyambung, putus lagi, nyambung lagi, dan putus lagi. Saya akui, bebee benar memberi saya warna warni indah seperti pelangi hingga kami berada pada satu warna, abu-abu, seperti saat ini. Sering sekali bebee menanyakan kejelasan hubungan kami, Ga jarang bebee pun meminta saya kembali menjadi sesuatu lagi dalam hidupnya, jadi bukan hanya sekedar teman tapi ngarep atau teman tapi bingung. Dalam hal ini, sayalah yang kebingungan menentukan sikap, bagaimana seharusnya hubungan ini berjalan. Friends, Lovers, or Nothing? 

Seolah saya seperti kehilangan greget saya pada manusia satu itu. Entah, tapi asli, saya benar-benar bingung, apakah saya akan memaksa hati saya untuk menerima bebee lagi sementara saya belum menemukan lagi feeling yang dulu saya rasakan amat kuat pada bebee. Semuanya mengurai dan menyatu dengan udara. 
Dua hari ini, bebee menemani saya di Salatiga, dia datang dengan temannya, Badak hari sabtu pagi. Banyak cerita yang kami sharingkan, banyak lagu yang kami dengar bersama. Dan saya pun menyadari, banyak sekali hal yang saya lewatkan mengenai bebee, dan masih banyak harapan yang ingin bebee rajut berdua dengan saya. Saya diam seribu bahasa saat bebee meminta saya kembali, saya pikir, bebee pasti tau jawaban saya : BINGUNG. ABU-ABU. 

Sebenarnya saya ga enak juga sama si bebee, tapi gimana dong. Hati kan juga perlu memilih. Mungkin saya juga yang plin plan, ga mau melepas bebee, tapi juga enggan kembali pada bebee. Saya ga mau menyakiti bebee, tapi saya ragu untuk melangkah, tepatnya takut untuk melangkah. Lagipula saya mulai menikmati, jalan ditempat seperti ini bersama bebee, meskipun saya takut untuk meraba endingnya. 

Saya sendiri sempat merasa down, saat bebee bercerita macam-macam tentang dirinya, teman-temannya, dan juga beberapa wanita yang sempat dekat dengan si bebee, saya menyadari sedalam apa rasa sayang yang bebee simpan untuk saya, betapa berartinya saya untuk bebee, sementara saya, nihil. Untuk mengungkapkan perasaan terdalam saya pada si bebee ajaa abu-abu,

Lagi-lagi saya hanya bisa mengatakan maaf saya untuk si bebee, dan untuk kesekian kalinya pula bebee hanya tersenyum, lalu mengecup kening saya lembut. Saya telah menyakiti hatinya. Lagi. Untuk kesekian kali. Malam ini, bebee meminta saya untuk mendengarkan satu lagu yang sangat berarti untuk si bebee 

Akan ku ukir satu kisah tentang kita
Dimana baik dan buruk terangkum oleh indah
Akan ku cerna semua karya cipta kita
Dimana hitam dan putih terbalut oleh hangatnya cinta 

Dan bila semua terwujudkan.. 
Disisimu slalu hariku

Yang saya tau, bebee selalu menganggap saya adalah saya, bukan orang lain, sementara saya, kadang tanpa saya sadari saya ingin bebee menjadi orang lain. Bebee bisa menerima saya seperti adanya saya. Buat saya bebee itu manusia unik, yang dengan segala keunikannya bisa menyayangi saya yang teramat egois untuk mau mengalah. Selalu bebee yang mengalah, dan minta maaf pada saya pas kami berantem. Saya yang selalu malu untuk mengakui kesalahan saya. Semoga suatu saat nanti, status Teman Tapi Bingung ini berubah menjadi sesuatu yang lebih berarti bagi saya dan juga bebee. Sampai saat ini, nama Albertus Betha Bhuana Saputra tetap ada dalam doa yang selalu saya tuturkan pada Tuhan. Jika bukan saya, saya percaya suatu saat nanti pasti ada yang lebih baik untuk bebee. 

Dan sekarang ya begini ini, mengalir saja seperti air, mengalir kemana alur membawa langkah kami, semoga akan segera menemukan labuhnya.. 



Friends, lovers, or nothing? 

Now that we are over
As the loving kind
We'll be dreaming ways
To keep the good alive

Only when we want is not

A compromise
I'll be pouring tears
Into your drying eyes

Friends, lovers, or nothing

There can only be one
Friends, lovers, or nothing
We'll never be the in-between
So give it up

You whisper, "Come on over"

Because you're two drinks in
But in the morning I will say
Good-bye again

Think we'll never fall into

The jealous game
The streets will flood
With blood of those who felt the same

Friends, lovers, or nothing

You see, there can only be one
Friends, lovers, or nothing
We'll never an in-between
So give it up

Friends, lovers, or nothing

We can really only ever be one
Friends, lovers, or nothing
Don't you know
We'll never be the in-between
So give it up

No, we'll never the in-between

So give it up

Anything other than yes is no

Anything other than stay is go
Anything less than I love you is lying 

Take it Slow. Make it Flow. Let it Glow. 
Salam manis dari tikii yang selalu manis, 
untuk seorang bebee..

Jumat, 10 Juni 2011

Dear God

Ya Tuhan, sepi itu benar kurasakan lagi 
Sakit sekali berada dalam pekat yang tak kunjung berakhir. 
Dengan luka dari sejumput masalalu yang tak henti berputar dengan pasti dalam memori 
Mengapa harus sesakit ini? 
Mengapa harus sesepi ini? 
Bukan maksudku, Tuhan untuk terus berkeluh padaMu.
Akankah bahagia itu dapat kugenggam lagi? 
Dengan atau tanpanya.. 
Aku tak ingin berjalan mendahuluiMu, Tuhan.
Aku ingin berjalan seturut dengan kehendakMu.
Karena dalamMu, bahagia akan selalu ada.

Selasa, 07 Juni 2011

LOVE FOR A CHILD

Salammmmmm sendal jepitttt,

Hari ini saya menemukan lagi peristiwa yang agak miris, bukan 'agak' lagi mungkin, tapi miris banget. Dan kali ini akan coba saya sharingkan di entri ini, dalam blog abal-abal ini.

LOVE FOR A CHILD

Sebenernya ga tau juga sih, apakah judul yang satu ini tepat ato tidak, tapi saya hanya berusaha ngepas-ngepasin ajaaa sih, semoga bisa beneran pas.

Gimana sih perasaan kita, saya, dan kalian semua saat ngeliat anak kecil yang lucu nan imut-imut? Pasti kita akan ngerasa seneng, gemes mungkin sama anak kecil itu. Tapi apa yang terjadi kalo kita melihat anak kecil yang harusnya masih bermain dengan bebasnya, yang  belum punya gigi utuh, yang masih nanya ini itu sama orangtuanya malah terlihat ngamen di bus kota? Mungkin kita terbiasa melihat anak-anak kecil ngamen diperempatan lampu merah atau ditempat-tempat lain.

Sebenarnya ini sudah kali ke empat saya melihat adik kecil ini ngamen dibus kota, dan sekali saya melihatnya mengemis di gereja tempat saya beribadah. Si adik ini masih ompong, cadel, cantik sih sebenernya, kulitnya kuning, rambutnya lurus sebahu, cantik banget, hanya saja dia tidak punya kesempatan untuk membenahi rambutnya, pakaiannya, sehingga semua yang menempel pada tubuhnya terlihat berantakan, so ugly.

Anehnya, saya selalu melihat si ibu menemani anaknya ini. Pertanyaan saya, kenapa bukan ibuknya aja yang kerja, toh ngamen juga bukan pekerjaan yang hina, meskipun sering dianggap remeh orang-orang. Kenapa harus si adik kecil ini yang nyanyi-nyanyi di bus kota ato ngemis-ngemis ditempat-tempat lain? Si ibu ini ngapain?? Apakah dengan mempekerjakan anaknya akan menghasilkan uang yang lebih banyak, dengan mendapat belas kasihan dari orang-orang disekitarnya?

Kasian, saya membatin.

Saya sendiri ga mau, malas membayangkan saya menjadi si adik kecil itu. Diusianya saat ini, mungkin harusnya dia sudah piawai menyanyikan lagu balonku, pelangi, hujan, cicak cicak didinding, atau lagu anak-anak lainnya, tapi si bocah malang itu justru sangat hafal lagu-lagu orang dewasa yang kadang liricnya ga mendidik sama sekali. Apakah karena penumpang bus kota itu rata-rata bapak-bapak atau ibu-ibu makanya dia piawai sekali menyanyikan lagu macam begitu untuk menghibur kami semua?

Saya pribadi ga tau persis lagu siapa yang dibawakan si adik itu, tapi kira-kira begini liriknya..
'saya ga sudi punya laki' tukang mabuk. laki tukang mabuk biasanya enteng tangan'

Gimana bisa dia belajar menyanyikan lagu abal-abal begitu??
Umurnya ajaaa masih kecil, uda nyanyiin lagu untuk orang dewasa. Kalo yang ini, saya sedikit banyak sudah memahami jawabannya, karena sudah sangat jarang orang dewasa yang mau menulis lagu untuk anak-anak. Semua lagu-lagu yang dibuat jaman sekarang cuma satu temanya, C.I.N.T.A titik, ga pake koma, ga pake lama. Musisi-musisi itu dengan mudahnya dan dengan cepatnya menuliskan lagu cinta, sementara lagu untuk anak-anak, nanti ajaa deh kalo uda punya anak.


Dan tadi dalam perjalanan saya kembali ke Salatiga, saya mendapati si adik kecil itu lagi, dan sudah pasti saya melihat si ibu hanya diam mengawasi anaknya, ckckckckk, kok ya ada toh ibu yang tega macam itu, saya mengelus dada perlahan. Jangan sampe besok anakku kayak begitu, Tuhan, saya berdoa dalam hati. Lalu mulailah bibir mungil itu mengucapkan salam dan terimakasih atas kesempatan yang diberikan padanya, (kayak penyanyi di kondangan) Jujur, siang tadi sebenernya sumpek banget, udaranya panas, belum lagi saya menahan kesumpekan itu dengan duduk yang sangat sangat tidak nyaman, karena banyak penumpang yang terpaksa berdiri, saya pun terpaksa menahan dongkol yang amat sangat, gara-gara saya ga dapat patas pagi ini, jadi ya begitu deh, ngeliatin orang-orang berdiri, bergantungan pada palang didalam bus ekonomi, tapi Puji Tuhan saya masih dikasih duduk.

Si bocah kecil itu mulai mempesona penumpang-penumpang yang ada dengan lagunya, yang liriknya sudah saya tulis diatas tadi, tentunya dengan gaya anak-anak. Nyanyi lagu orang dewasa, tapi gaya dan suara, anak-anak banget. Dan terbukti, banyak sekali lembaran gambar Pattimura yang bisa peroleh dalam genggamannya, dan disetorkannya pada sang ibu. Kalo biasanya pengamen yang bergitar selalu dapat receh, si bocah ini dapat lembaran Patimurra, dan itu berlembar-lembar, bahkan mungkin lebih dari itu. Pinter juga nih si ibu, pikir saya. Mungkin kalau dia yang nyanyi nyanyi kayak bocah tadi, ga bakalan dia dapet segitu banyak rasa belas kasihan. Saya sendiri, memberinya selembar ribuan dan sebutir permen untuk si adik cantik yang malang itu.



Dalam kasus ini, siapa yang salah? Orangtua? anak? atau mungkin pemerintah?
Tidakkah orangtua itu tau, anak mereka masih terlalu kecil untuk melakukan hal-hal semacam itu?
Dan bukankah orangtua yang seharusnya menghidupi anak-anaknya?

Lalu bagaimana dengan anak-anak kecil yang mendapati orangtuanya tidak mendampingi mereka, atau bercerai, atau bahkan meninggal dunia. Dan bagaimana dengan orangtua yang mempekerjakan anaknya, tapi kadang juga menendang atau memukul atau menampar saat mereka mendapati anak mereka nakal.

Ada lagi cerita tentang Reno, anak dari si mbak yang biasanya bersih-bersih di kost tempat saya berteduh ini. Reno adalah anak sulung, adiknya Rama sering sekali main ke kamar saya atau kamar Zilpa untuk meminta permen atau jajanan lainnya, buat saya, wajar aja anak kecil minta jajan atau permen sama orang lain. Tapi yang ga wajar dimata saya adalah, saat saya melihat si mbak tersebut menarik Reno, sang kakak, dan menendangnya tepat ditengah-tengah kost kami. Beruntung, saat itu sepi sekali, saya yang baru selesai cuci tangan sempat melihat kejadian itu. Saya menatap ke arah si mbak yang sedang menendang, dan juga Reno yang tengah menangis meraung-raung dengan tatapan iba, kasian amat si Reno, tapi apa perlu dikasih tendangan seperti itu juga? Batin saya. Begitu si mbak menyadari kehadiran saya disekitar mereka, si mbak langsung melepaskan Reno, dan ganti menatap saya dengan tatapan yang aneh, saya ga ngerti apa maksud beliau menatap saya seperti itu. Sebenarnya saya ingin bertanya, atau melarang si mbak untuk menendang anak sulungnya itu, tapi saya pikir lagi, kayaknya percuma juga kalau saya menegur, toh tendangan itu tetap saja hinggap ditubuh Reno, dan saat saya memutuskan untuk masuk kekamar saya, si mbak masih menatap saya dengan tatapan yang aneh. Saya merasa terbiasa dengan tatapan itu, air muka yang selalu saya lihat tiap kali si mbak itu bersih-bersih, nyapu-nyapu dikost saya. Apakah beliau tidak sukacita saat bekerja?



love for a child.

Apakah benar ada cinta untuk anak seperti Reno, Rama, dan juga si bocah pengamen itu?
Tapi mungkin, Reno dan Rama jauh lebih beruntung dari si bocah pengamen itu. Reno masih bisa ke sekolah, meskipun selesai sekaloah Reno harus membantu ibunya, menjaga sang adik, Rama.

Saya bersyukur, saya terlahir, dan besar, tanpa harus melalui saat-saat sulit seperti bocah-bocah itu. Dan saya mengerti, mengapa mereka melakukan semuanya itu, karena keadaan ekonomi yang memaksa mereka, yang seharusnya mereka bisa mengecap kehidupan yang layak, tapi mereka justru ngamen, atau bahkan ngemis belas kasihan dari orang lain untuk tetap bisa makan hari ini. Meskipun kita mungkin ga bisa berbuat banyak hal untuk menolong mereka, tapi saya percaya, selembar uang ribuan yang kadang ga ada artinya untuk kita, sangat berarti untuk mereka. lakukan apa yang bisa kita lakukan untuk mereka, hal-hal kecil akan sangat berarti bagi mereka. Saya percaya, mereka mereka masih punya harapan untuk hidup yang lebih baik lagi, bukan pengamen atau pengemis kecil itu, tapi juga saya, kamu, kita...

Dibawah ini, saya cantumkan juga lirik lagu dari Jason Mraz, LOVE FOR A CHILD. Lagu ini sebetulnya mengenai seorang anak yang mendapati orangtuanya bercerai, miris banget ya, mungkin sedikit ga nyambung  dengan yang saya tulis diatas tadi, tapi yang ini dengan yang diatas itu sama benang merahnya, because, it was all about love... 

There's a picture on my kitchen wall
Looks like Jesus and his friends involved
There's a party getting started in the yard
There's a couple getting steamy in the car parked in the drive
Was I too young to see this with my eyes?

By the pool last night, apparently
The chemicals weren't mixed properly
You hit your head and then forgot your name
And then you woke up at the bottom by the drain
And now your altitude and memory's a shame

What about taking this empty cup and filling it up
With a little bit more of innocence
I haven't had enough, it's probably because when you're young
It's okay to be easily ignored
I like to believe it was all about love for a child

And when the house was left in shambles
Who was there to handle all the broken bits of glass
Was it mom who put my dad out on his ass or the other way around
Well I'm far too old to care about that now

What about taking this empty cup and filling it up
With a little bit more of innocence
I haven't had enough, it's probably because when you're young
It's okay to be easily ignored
I'd like to believe it was all about love for a child

It's kinda nice to work the floor since the divorce
I've been enjoying both my Christmases and my birthday cakes
And taking drugs and making love at far too young an age
And they never check to see my grades
What a fool I'd be to start complaining now

What about taking this empty cup and filling it up
With a little bit more of innocence
I haven't had enough, it's probably because when you're young
It's okay to be easily ignored
I'd love to believe it's all about love for a child

It was all about love...



take it slow. make it flow. let it glow..
salam manis dari tikii yang selalu manis

Rabu, 01 Juni 2011

Harus jadi SESUATU!

Salam sendal jepidd...

Saya masih ingat beberapa hari yang lalu, saya sharing sharing sama si mommy, saya lupa hari apa, tapi yang ga bakal saya lupa adalah apa yang mommy sharingkan, dan pelajaran apa yang bisa saya peroleh dari cerita-cerita saya dengan mommy.

Sore itu mommy bercerita mengenai betapa peliknya kehidupan orang-orang dewasa. Mengenai susahnya menjadi kepercayaan untuk orang lain, susahnya mencari sesuap nasi untuk bertahan hidup ditengah segala situasi yang mungkin saja kurang mengenakan.

Mommy bercerita mengenai seorang kerabat kami yang kerap mencurahkan isi hatinya sama mommy. Kerabat kami ini, seorang lelaki dewasa yang sangat lembut hatinya, meskipun kadang sikapnya agak begajulan kayak orang terminal. Sayang beribu sayang, kerabat kami ga bisa menghidupi istrinya, dia tidak bisa bekerja kembali setelah sebuah kecelakaan merusakan beberapa organ tubuh yang dimilikinya. Sebelum kecelakaan, meskipun dengan penghasilan yang tidak seberapa beliau mampu membiayai keluarganya. Dan saat ini, istri beliaulah yang bekerja. Sedih memang, mengingat beliau ini masih kerabat dekat kami, hubungannya teramat dekat dengan daddy atau pun mommy.

Masalah beliau tidak bekerja kembali, saya pikir masih oke-oke aja, ga menjadi masalah yang terlalu berat, karena ada alasan yang pasti, kenapa beliau ga bisa bekerja kembali, dan lagi istrinya pun mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka berdua. Yang menjadi masalah disini adalah, batinnya yang mungkin tersiksa, dan pasti selalu ada pemikiran, "Masak istriku yang menghidupi aku?" tapi, keadaan yang menjawab semuanya. Keadaannya uda gitu, mau gimana lagi.

Yang saya ga habis pikir, ternyata si istri ini bisa tajam sekali kata-katanya, kalimat-kalimat yang dilontarkannya pada suaminya ga jarang menimbulkan luka dalam dihati suaminya. Meskipun awalnya cuma sekuil, tapi kalo terlampau sering, bukan secuil lagi dongg namanya. Sebelum kecelakaan, si istri tidak demikian, tapi setelah kecelakaan, tepatnya mungkin, setelah si istri merasa lelah bekerja seorang diri untuk menghidupi dirinya sendiri dan juga suaminya.

Saya mengelus dada, menghembuskan nafas berat mendengar cerita mommy, kayaknya kok impossible banget, ga mungkin banget deh kayaknya. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, si istri beserta saudara-saudaranya pun juga kadang berlaku sama pada pasangan mereka, memuntahkan apa yang ada dalam pikiran mereka, tanpa berpikir lebih dulu, apakah kalimat mereka akan melukai yang mendengarnya atau tidak. 

Yang terakhir si suami itu cerita sama mommy, bahwa kalimat yang pernah dilontar istrinya, dan amat sangat dalam menyakiti hatinya adalah, 'saya pun bisa hidup tanpa kamu!'. Berat ratt ratttttt.. namun ini nyata, dan bukan nggak mungkin terjadi diseputar kita, dilingkungan kita, mungkin ga persis seperti itu ceritanya. 

Lalu saya berpikir, kalo laki-laki nggak bisa ngapa-ngapain aja diremehkan, apalagi wanitanya. ckckckckkkk. ngelus dada, sambil berdoa dan berharap, semoga dimasadepan saya tidak diremehkan, dan tidak ada yang perlu diremehkan. Mommy, dan daddy pun juga dari awal sudah menekankan bahwa saya HARUS JADI SESUATU biar saya ga diremehkan sama orang lain, apalagi sama pasangan saya nantinya. Bukan tidak mungkin, saya, anda, kamu, kita, akan dihargai bila kita bisa menjadi sesuatu dimasadepan, dan tidak terus menerus menggantungkan harapan pada orang tua, atau orang lain, sekalipun itu dengan pasangan kita nantinya. Tentunya, sesuatu yang bisa dibanggakan!

Dari jauh, saya cuma bisa berharap yang terbaik untuk kerabat dekat kami, yang ga bisa saya sebutkan namanya di web ini. Saya percayam, ada sesuatu dibalik ini semua. Katanya kan, "ada rahasia dibalik rahasia" 

menjadi sesuatu bukan lagi suatu keinginan, tapi KEHARUSAN. Dan sukses dimasadepan pun bukan lagi suatu angan-angan. IT A MUST!!! Maka dari itu, saya ga mau lagi menyia-nyiakan apa yang ada didepan saya, kesempatan apa yang dapat saya peroleh untuk menjadi SESUATU dimasadepan itu, dan tentunya BELAJAR, ga lupa DOA.



TAKE IT SLOW. MAKE IT FLOW. LET IT GLOW 
salam manis dari tikii yang selalu manis