"Oh Tuhan kami berdua hadir kehadapanmu
Atas rencana yang telah Kau tetapkan
Kami tlah saling memilih sebagai teman hidup
Kami percaya bahwa Tuhan yang tlah hadirkan cinta kami berdua
Dan kami bersujud didepan altarmu
Tuk mengucap janji hidup berdua selamanya
Berkatilah kami dengan api cintaMu
Agar cinta kami tak kan padam oleh waktu
Bimbinglah kami dengan kasih sayangMu
Agar hidup kami slalu dijalanMu
Terimakasih Tuhan untuk segalanya
kami kan jalani hidup dalam kasihMu"
Bait diatas itu sebenernya merupakan lirik lagu pernikahan yang saya peroleh dari salah satu sepupu saya, via blutut dari handphone ke handphone kemarin sore ditengah-tengah rapat keluarga besar kami, rapat kemarin sore sebenarnya juga membahas mengenai pernikahan kakak sepupu saya. Nah, kebetulan keluarga besar kami, punya satu gundul manusia yang bersuara merdu, Prita namanya. Kayaknya, Prita ditugaskan untuk menyanyikan lagu yang liriknya sudah saya tulis diatas itu. Lagu ini sendiri, aslinya mellow banget, syahdu banget, berasa beneran mau nikah besok lusa. Lagu yang berjudul, Berkatilah Kami, ini aslinya hanya diiringi oleh instrument piano, dan dibawakan duet, laki-laki dengan perempuan, dan ala seriosa gituuu, pokoknya menyentuh bangetlah, bikin ketagihan pengen didengerin terus. Sayangnya saya ga menemukan link lagu ini, jadi ya terpaksa, cuma liriknya aja yang bisa saya sharingkan disini.
Lagu ini bercerita tentang, sepasang calon pengantin yang akan mengucapkan janji pernikahan dalam pemberkatan nikah baik secara Kristen atau pun secara Katolik. Sepasang calon mempelai, yang juga mengucapkan syukur untuk semua proses yang telah Tuhan selipkan didalam hubungan mereka.
Bicara soal pernikahan, saya jadi ingat bagaimana repotnya mommy, dan budhe saya mengurus ini dan itu yang berkaitan dengan pernikahan kakak sepupu saya, bulan November ini. Ternyata untuk menuju proses pernikahannya, ribet banget, ga kebayang deh, besok kalo saya menikah gimana tuh ribetnya?? Saya pun jadi mendapat banyak pelajaran dari tiap diskusi mengenai pernikahan kakak sepupu saya ini (meskipun saya ga di ajak diskusi sih), salah satunya adalah, pentingnya kesederhanaan dalam suatu pesta pernikahan, tapi bukan berarti pesta pernikahan tidak boleh diselenggarakan secara mewah lho ya, saya hanya berpikir praktis, dan simple, dan sesuai dengan badget yang kami miliki, kalo bagdet yg 'mungkin' teman" lain punya berlebih, itu beda lagi. Karena, yang namanya pernikahan itu kan sekali dalam seumur hidup (teori, meskipun nyatanya banyak juga yang bercerai, dan menikah lagi dengan orang lain), jadi pasti ada pandangan" berbeda mengenai janji yang berjudul pernikahan tersebut.
Hal lainnya yang saya dapatkan, dan sangat prinsipil adalah, PENTINGNYA MENJAGA KESUCIAN DIRI sebelum menikah, karena pernikahan itu suci, makanya janganlah memberikan apa yang seharusnya belum boleh kita berikan pada pasangan kita, meskipun pada kenyataannya sering saya mendengar pengakuan dari beberapa teman saya, yang sudah dengan rela memberikan semua pada masa pacaran. Kalau pun ada cacat itu, buru-buru deh minta ampun sama Tuhan.
Yang lain lagi adalah, kesepahaman antara kedua belah pihak. jangan yang satu maunya begini, yang satunya pengen begitu, bisa timpang ntar pernikahannya..
Dan jangan memaksa, baik secara badget atau pun personal. Kayaknya kalo dipikir-pikir, sia-sia aja kita memaksakan badget yang minim untuk acara seabrek yang jelas mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Atau misalnya merubah pribadi seseorang untuk mengatur sebuah pernikahan, karena dipungkiri atau tidak, yang namanya emosi selama proses persiapan itu pasti ada, jadi ya, jangan dipaksa dehh...
Saya sendiri ga tau, kenapa tiba-tiba pengen nulis catatan mengenai pernikahan seperti ini, saya menyadari masa untuk hal yang satu ini, memang masii lama, dan masii ada banyak hal yang harus saya pikirkan, hahhahahaa, cuma pengen sharing saja :D
Tapi tetap saja ada yang bilang, bahwa menikah itu mudah, yang sulit adalah kehidupan bersama setelah pernikahan.
TAKE IT SLOW MAKE IT FLOW LET IT GLOW
salam manis dari tikii yang selalu manis