PRAISE YOU 'TIL THE MORNING SUN
SHINE UPON MY EYES
PRAISE YOU 'TIL THE MOON BEGINS TO SHINE
I LIFT YOU UP ABOVE MY HEART
I'M YOURS RIGHT FROM THE START
I LIFT MY SIMPLE SONG FOR YOUR DELIGHT
REFF :
HERE I AM TO PRAISE YOU
HERE I AM TO WORSHIP YOU
LET ME SING THIS SONG FOR YOU
YOUR ARE MY GLORIOUS
MY GLORIOUS RISEN LORD
YOU ARE MOST WONDERFUL
THERE'S NO ONE TO COMPARE WITH YOU LORD
Giving My Best
WELCOME TO MY BLOG
blog ini 'sedikit' berbeda dengan blog saya sebelumnya. masih blog abal-abal dengan beragam makna hahaaa...
enjoy.
salam manis dari tikii yang selalu manis...
blog ini 'sedikit' berbeda dengan blog saya sebelumnya. masih blog abal-abal dengan beragam makna hahaaa...
enjoy.
salam manis dari tikii yang selalu manis...
Sabtu, 09 April 2011
second bless : breakfast with Mr.R
entri ini adalah entri lanjutan dari entri saya sebelumnya...
Begitu ibadah selese, saya dan Kak Ivon nampak begitu terberkati sekali oleh firman dari pak pendeta yang seperti menampar pipi mulus saya dengan sendal jepit. Sebelum keluar dari gedung gereja, saya dan Kak Ivon berdoa, saya minta agar Tuhan selalu hadir dalam hidup saya. Juga agar firman yang saya terima pagi ini, bisa mampir, lalu tinggal dalam hati saya, jadi ga sekedar masuk kuping kanan keluar kuping kiri, atau masuk kuping kanan, dan keluar lewat hidung (maklum, saya kan lagi pilek)
Selese doa saya keluar dari gedung gereja, dan bersalaman dengan pak pendeta, beserta imamnya. Pikiran saya langsung terpusat untuk dapat menemukan sosok aduhai yang beberapa waktu lalu pernah saya post-kan di web ini. Kadang akal sehat saya mikir, sebenernya saya tuh ke gereja mo ngapain coba??? mau ketemu Tuhan, atau mau ketemu mas Rengga??
dan dengan nakal, saya membatin, 'gapapa ya Dadd, salam menyelam minum air' hahahahaaaaaa....
Begitu sudah diluar, saya dan kak Ivon berunding, mau sarapan dimana nih? sambil mata saya terus jelalatan mencari sosok tinggi besar aduhai itu. Namun apa daya, saya ga nemu-nemu juga..
Lalu saya minta Kak Ivon, biar kita bisa makan di Briska, rumah makan dibelakang kampus Satya Wacana, ga begitu jauh dari kost. Sampai belakang kampus saya sedikit putus asa, kok saya ga menemukan mas mas seksi itu lagi. Apa dia ga ke gereja? pikir saya. Saya berjalan terus disebelah kak Ivon dengan sukacita (karena firman). Dan saat saya dan kak Ivon berbelok ke kafe briska, terkejutlah saya, saya mangap, ternyata Rengga uda nongkrong disitu sama teman-temannya. Saya girang. Seneng juga saya memilih makan di Briska.
sebenernya ada beberapa alasan kenapa saya pengen makan disana, pertama, karena saya kangen sama ayam asam manisnya, dan kedua, siapa tau, saya ketemu Rengga disana, karena beberapa kali saya melihat Rengga makan disana, eh ternyata ketemu beneran, Puji Tuhan....
Kak Ivon memilih tempat duduk yang membelakangi meja mas Rengga dan teman-temannya, saya agak sebel tuh, kenapa kita ga duduk disebelahnya aja, bukankah masih ada tempat untuk saya dan kak Ivon disana. Tempat duduk pilihan kak Ivon itu menghadap ke tembok, dan kami membelakangi meja mereka, meskipun ga pas didepan meja Rengga juga sih, depan agak kekiri lah.
Saya yang mengambil menu, dan saya juga yang mengembalikan menunya, dengan harapan mas Rengga melihat ke arah saya, beruntung saya pagi ini memilih baju yang bagus, dan make up yang menunjang, jadi saya ga keliatan malu-maluin didepan doi.
Saya duduk agak nyamping, sehingga saya bisa curi-curi pandang ke arah mas Rengga yang aduhai itu. Cukup lama saya dalam posisi itu, sesekali saya ngobrol-ngobrol ringan sama Kak Ivon, dan saya percaya banget, Rengga juga memperhatikan saya, walaupun mungkin cuma sebentar.
Seingat saya, Rengga pesan nasi selimut tanpa keju, gara-gara kejunya habis. Sudut mata saya memperhatikan Rengga yang makan dengan lahap, sambil sesekali bergurau dengan teman-temannya. Saya juga pelan-pelan bisa mendengar suaranya, asyik banget deh pagi ini di kafe Briska. Ga ada yang bisa mengalihkan perhatian saya dari sosok aduhai ini. Bahkan ayam asam manis pesanan saya itu.
Rengga selesai makan, saya masih memperhatikan dengan sudut mata saya. Ga tau saya yang geer atau gimana, tapi saya kok jadi ngerasa mas Rengga ini memperhatikan saya, atau dia malah memperhatikan ayam asam manis saya?
ahh, terserahlah, yang penting saya merasa diperhatikan.
Dan semuanya, semua bayangan sosok mas aduhai itu pun hilang begitu sosok itu pergi, dadah mas Rengga, sampe ketemu lagi mas Rengga
terimakasih Tuhan untuk hari minggu ini...
Take it slow, make it flow, let it glow
Salam manis dari tikii yang selalu manis........
Begitu ibadah selese, saya dan Kak Ivon nampak begitu terberkati sekali oleh firman dari pak pendeta yang seperti menampar pipi mulus saya dengan sendal jepit. Sebelum keluar dari gedung gereja, saya dan Kak Ivon berdoa, saya minta agar Tuhan selalu hadir dalam hidup saya. Juga agar firman yang saya terima pagi ini, bisa mampir, lalu tinggal dalam hati saya, jadi ga sekedar masuk kuping kanan keluar kuping kiri, atau masuk kuping kanan, dan keluar lewat hidung (maklum, saya kan lagi pilek)
Selese doa saya keluar dari gedung gereja, dan bersalaman dengan pak pendeta, beserta imamnya. Pikiran saya langsung terpusat untuk dapat menemukan sosok aduhai yang beberapa waktu lalu pernah saya post-kan di web ini. Kadang akal sehat saya mikir, sebenernya saya tuh ke gereja mo ngapain coba??? mau ketemu Tuhan, atau mau ketemu mas Rengga??
dan dengan nakal, saya membatin, 'gapapa ya Dadd, salam menyelam minum air' hahahahaaaaaa....
Begitu sudah diluar, saya dan kak Ivon berunding, mau sarapan dimana nih? sambil mata saya terus jelalatan mencari sosok tinggi besar aduhai itu. Namun apa daya, saya ga nemu-nemu juga..
Lalu saya minta Kak Ivon, biar kita bisa makan di Briska, rumah makan dibelakang kampus Satya Wacana, ga begitu jauh dari kost. Sampai belakang kampus saya sedikit putus asa, kok saya ga menemukan mas mas seksi itu lagi. Apa dia ga ke gereja? pikir saya. Saya berjalan terus disebelah kak Ivon dengan sukacita (karena firman). Dan saat saya dan kak Ivon berbelok ke kafe briska, terkejutlah saya, saya mangap, ternyata Rengga uda nongkrong disitu sama teman-temannya. Saya girang. Seneng juga saya memilih makan di Briska.
sebenernya ada beberapa alasan kenapa saya pengen makan disana, pertama, karena saya kangen sama ayam asam manisnya, dan kedua, siapa tau, saya ketemu Rengga disana, karena beberapa kali saya melihat Rengga makan disana, eh ternyata ketemu beneran, Puji Tuhan....
Kak Ivon memilih tempat duduk yang membelakangi meja mas Rengga dan teman-temannya, saya agak sebel tuh, kenapa kita ga duduk disebelahnya aja, bukankah masih ada tempat untuk saya dan kak Ivon disana. Tempat duduk pilihan kak Ivon itu menghadap ke tembok, dan kami membelakangi meja mereka, meskipun ga pas didepan meja Rengga juga sih, depan agak kekiri lah.
Saya yang mengambil menu, dan saya juga yang mengembalikan menunya, dengan harapan mas Rengga melihat ke arah saya, beruntung saya pagi ini memilih baju yang bagus, dan make up yang menunjang, jadi saya ga keliatan malu-maluin didepan doi.
Saya duduk agak nyamping, sehingga saya bisa curi-curi pandang ke arah mas Rengga yang aduhai itu. Cukup lama saya dalam posisi itu, sesekali saya ngobrol-ngobrol ringan sama Kak Ivon, dan saya percaya banget, Rengga juga memperhatikan saya, walaupun mungkin cuma sebentar.
Seingat saya, Rengga pesan nasi selimut tanpa keju, gara-gara kejunya habis. Sudut mata saya memperhatikan Rengga yang makan dengan lahap, sambil sesekali bergurau dengan teman-temannya. Saya juga pelan-pelan bisa mendengar suaranya, asyik banget deh pagi ini di kafe Briska. Ga ada yang bisa mengalihkan perhatian saya dari sosok aduhai ini. Bahkan ayam asam manis pesanan saya itu.
Rengga selesai makan, saya masih memperhatikan dengan sudut mata saya. Ga tau saya yang geer atau gimana, tapi saya kok jadi ngerasa mas Rengga ini memperhatikan saya, atau dia malah memperhatikan ayam asam manis saya?
ahh, terserahlah, yang penting saya merasa diperhatikan.
Dan semuanya, semua bayangan sosok mas aduhai itu pun hilang begitu sosok itu pergi, dadah mas Rengga, sampe ketemu lagi mas Rengga
terimakasih Tuhan untuk hari minggu ini...
Take it slow, make it flow, let it glow
Salam manis dari tikii yang selalu manis........
first bless for Tikii: daging atau Roh???
di entri yang satu ini saya akan mencoba untuk men-sharingkan apa yang saya dapatkan pagi ini di Gereja Kristen Jawa Salatiga.
pagi ini saya berangkat gereja bareng sama kak Ivon. Biasanya saya ke gereja rame-rame sama Zilpa, Kak Indri, Kak Yizka, Kak Deway, dan Kak Karin. Tapi berhubung kakak-kakak saya itu pergi keluar kota (maen). Dan saat saya sudah siap berangkat, si Zilpa malah dengan santainya ngeloyor ke kamar mandi, padahal tiga puluh menit berikutnya ibadah sudah mau dimulai. Dengan berat hati, saya pun meninggalkan Zilpa sendiri, dan menyuruhnya berangkat gereja sama teman saya yang lain, Rayi.
Saya berdua dengan Kak Ivon jalan lumayan lama, jalannya uda kayak keong keberatan body. Dan disepanjang perjalanan menuju ke gereja saya selalu berharap bisa menemukan sosok Rengga, cuitttt cuiitttt :*
Sampai digereja kita milih bangku paling depan, tepat didepannya pak pendeta, pada ibadah kali ini dilayani oleh pak pendeta emiritus Sutarno.
Awalnya saya ngerasa ngantuk berat, apalagi begitu saya liat pendetanya, sudah tua, dengan rambut yang hampir semuanya beruban. Pikir saya, saya bisa tertidur nih pas firman nanti dibawakan, kecuali kalo mas Rengga duduk disebelah saya
(padahal sudah jelas jelas sebelah saya itu Kak Ivon)
Masuk doa safaat saya agak tertidur, dan kata 'amin' yang diucapkan pak pendeta membangunkan saya. Kemudian sampailah untuk pembacaan firman. Kalo biasanya saya ga pernah fokus, dan bahkan kadang ga ingin memfokuskan diri saya, kali ini saya mencoba fokus, benar-benar fokus.
firman pagi ini diambil Roma 8;5-11
mengenai kehidupan dalam daging dan Roh.
hidup dalam daging, berarti: hidup yang dikuasi oleh hal-hal duniawi, atau keinginan-keinginan dunia, dan hanya mementingkan serta mengutamakan hidup dunianya saja, sehingga firman Tuhan menjadi dinomor-sekiankan.
Bagian ini benar-benar menohok saya, karena sebenarnya hidup saya selama beberapa bulan ini hanya berisi hal-hal duniawi saja. Saya bahkan merasa hubungan saya dengan Tuhan sama sekali ga ada gregetnya. Padahal bukan Tuhan yang menolak untuk tinggal didalam hidup dan hati saya, tapi saya yang menolakNya.
Kalo saya ditolak oleh teman saya saja, rasanya sakit bukan main, tapi kali ini saya pribadi yang menolak Tuhan, dan hal seperti ini bukan yang pertama kali. Sudah berkali-kali iman saya seperti moody-an. Kadang on, tapi sering off.
saya mengakui, cerita saya ini memang bukan contoh yang baik, tapi saya percaya beberapa dari kita pasti pernah mengalami yang saya alami.
Sedangkan hidup menurut Roh, berarti: hidup yang mau memperhatikan, taat pada kehendak Allah. Roh disini, adalah Roh Allah sendiri.
Nah, jelas kan bedanya.
seperti surga dengan neraka.
Tadinya saya pikir hidup dalam daging itu seperti hidup dengan melakukan dosa-dosa yang besar seperti perzinahan, pembunuhan, dan teman-temannya, tapi ternyata saya keliru, hidup dalam daging tidak selalu hidup bersama dosa-dosa besar itu. Dalam Galatia 5;16-26 jelas disebutkan, hal-hal yang nampak sepele yang ternyata dapat membuat kita hidup dalam kedagingan kita.
Hal-hal kedagingan itu diantaranya: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala (penyembahan terhadap berhala disini, tidak selalu berarti patung yang disembah-sembah, tapi bisa juga berarti harta kekayaan atau sesuatu yang amat kita cintai), amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora, dan barangsiapa yang melakukan seperti yang diatas itu tadi, tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah.
Dan hidup menurut daging adalah hidup dibawah kuasa dosa, dan UPAH DOSA IALAH MAUT.
Dan sebenarnya hidup dalam daging itu ga ada enaknya, ini pengalaman saya pribadi, selama beberapa bulan hidup saya dalam kedagingan ini, saya hanya merasa galau, uring-uringan terus, ga ada damai, dan sukacita dalam hidup saya. Saya memang merasa senang begitu keinginan daging saya terpenuhi, tapi itu hanya sementara, setelah itu saya uring-uringan lagi, egois lagi.
Bedanya kalo kita hidup dalam Roh, buah-buah Roh itu diantaranya: Kasih, Sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Dan ini bukan hanya kata alkitab ato kata pendeta, saya pun mengalami hal itu saat saya benar-benar merasa dekat dengan Tuhan, dan selalu ingin melakukan yang Tuhan mau.
Dan anak-anaknya Tuhan harus berusaha untuk hidup dalam Roh, dan bukan dalam daging. Karena keselamatan yang akan Tuhan berikan buat kita adalah kekal, dan untuk selama-lamanya.
Dan saya pun berjanji saya harus mulai dekat lagi dengan Tuhan. Saya tau Tuhan masih menunggu saya untuk kembali padaNya. Baru saya akan memutuskan untuk hidup dalam Roh, dan bukan dalam daging.
Karena hidup ini pilihan, kamu boleh memilih..
Hidup dalam daging atau Roh???
Yang pasti Tuhan selalu menunggu untuk kita memilih jalan hidup kita didalam Roh.
Tuhan masih menunggu, Tuhan selalu menunggu untuk kita semua.
Tuhan memberkati.
salam manis dari tikii yang selalu manis..
pagi ini saya berangkat gereja bareng sama kak Ivon. Biasanya saya ke gereja rame-rame sama Zilpa, Kak Indri, Kak Yizka, Kak Deway, dan Kak Karin. Tapi berhubung kakak-kakak saya itu pergi keluar kota (maen). Dan saat saya sudah siap berangkat, si Zilpa malah dengan santainya ngeloyor ke kamar mandi, padahal tiga puluh menit berikutnya ibadah sudah mau dimulai. Dengan berat hati, saya pun meninggalkan Zilpa sendiri, dan menyuruhnya berangkat gereja sama teman saya yang lain, Rayi.
Saya berdua dengan Kak Ivon jalan lumayan lama, jalannya uda kayak keong keberatan body. Dan disepanjang perjalanan menuju ke gereja saya selalu berharap bisa menemukan sosok Rengga, cuitttt cuiitttt :*
Sampai digereja kita milih bangku paling depan, tepat didepannya pak pendeta, pada ibadah kali ini dilayani oleh pak pendeta emiritus Sutarno.
Awalnya saya ngerasa ngantuk berat, apalagi begitu saya liat pendetanya, sudah tua, dengan rambut yang hampir semuanya beruban. Pikir saya, saya bisa tertidur nih pas firman nanti dibawakan, kecuali kalo mas Rengga duduk disebelah saya
(padahal sudah jelas jelas sebelah saya itu Kak Ivon)
Masuk doa safaat saya agak tertidur, dan kata 'amin' yang diucapkan pak pendeta membangunkan saya. Kemudian sampailah untuk pembacaan firman. Kalo biasanya saya ga pernah fokus, dan bahkan kadang ga ingin memfokuskan diri saya, kali ini saya mencoba fokus, benar-benar fokus.
firman pagi ini diambil Roma 8;5-11
mengenai kehidupan dalam daging dan Roh.
hidup dalam daging, berarti: hidup yang dikuasi oleh hal-hal duniawi, atau keinginan-keinginan dunia, dan hanya mementingkan serta mengutamakan hidup dunianya saja, sehingga firman Tuhan menjadi dinomor-sekiankan.
Bagian ini benar-benar menohok saya, karena sebenarnya hidup saya selama beberapa bulan ini hanya berisi hal-hal duniawi saja. Saya bahkan merasa hubungan saya dengan Tuhan sama sekali ga ada gregetnya. Padahal bukan Tuhan yang menolak untuk tinggal didalam hidup dan hati saya, tapi saya yang menolakNya.
Kalo saya ditolak oleh teman saya saja, rasanya sakit bukan main, tapi kali ini saya pribadi yang menolak Tuhan, dan hal seperti ini bukan yang pertama kali. Sudah berkali-kali iman saya seperti moody-an. Kadang on, tapi sering off.
saya mengakui, cerita saya ini memang bukan contoh yang baik, tapi saya percaya beberapa dari kita pasti pernah mengalami yang saya alami.
Sedangkan hidup menurut Roh, berarti: hidup yang mau memperhatikan, taat pada kehendak Allah. Roh disini, adalah Roh Allah sendiri.
Nah, jelas kan bedanya.
seperti surga dengan neraka.
Tadinya saya pikir hidup dalam daging itu seperti hidup dengan melakukan dosa-dosa yang besar seperti perzinahan, pembunuhan, dan teman-temannya, tapi ternyata saya keliru, hidup dalam daging tidak selalu hidup bersama dosa-dosa besar itu. Dalam Galatia 5;16-26 jelas disebutkan, hal-hal yang nampak sepele yang ternyata dapat membuat kita hidup dalam kedagingan kita.
Hal-hal kedagingan itu diantaranya: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala (penyembahan terhadap berhala disini, tidak selalu berarti patung yang disembah-sembah, tapi bisa juga berarti harta kekayaan atau sesuatu yang amat kita cintai), amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora, dan barangsiapa yang melakukan seperti yang diatas itu tadi, tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah.
Dan hidup menurut daging adalah hidup dibawah kuasa dosa, dan UPAH DOSA IALAH MAUT.
Dan sebenarnya hidup dalam daging itu ga ada enaknya, ini pengalaman saya pribadi, selama beberapa bulan hidup saya dalam kedagingan ini, saya hanya merasa galau, uring-uringan terus, ga ada damai, dan sukacita dalam hidup saya. Saya memang merasa senang begitu keinginan daging saya terpenuhi, tapi itu hanya sementara, setelah itu saya uring-uringan lagi, egois lagi.
Bedanya kalo kita hidup dalam Roh, buah-buah Roh itu diantaranya: Kasih, Sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Dan ini bukan hanya kata alkitab ato kata pendeta, saya pun mengalami hal itu saat saya benar-benar merasa dekat dengan Tuhan, dan selalu ingin melakukan yang Tuhan mau.
Dan anak-anaknya Tuhan harus berusaha untuk hidup dalam Roh, dan bukan dalam daging. Karena keselamatan yang akan Tuhan berikan buat kita adalah kekal, dan untuk selama-lamanya.
Dan saya pun berjanji saya harus mulai dekat lagi dengan Tuhan. Saya tau Tuhan masih menunggu saya untuk kembali padaNya. Baru saya akan memutuskan untuk hidup dalam Roh, dan bukan dalam daging.
Karena hidup ini pilihan, kamu boleh memilih..
Hidup dalam daging atau Roh???
Yang pasti Tuhan selalu menunggu untuk kita memilih jalan hidup kita didalam Roh.
Tuhan masih menunggu, Tuhan selalu menunggu untuk kita semua.
Tuhan memberkati.
salam manis dari tikii yang selalu manis..
Double blessing for TIKII
happy sunday semua....
uda lama kayaknya saya ga blogging di web tercinta saya ini.
pagi ini setelah saya beraktivitas penuh selama seminggu, waktunya dolan ke rumah Daddy dan beribadah.
ga tau kenapa, saya merasa minggu ini beda dari minggu-minggu sebelumnya (mungkin karena minggu pra paskah juga kali)
kalo minggu-minggu sebelumnya saya ke gereja cuma sekedar 'setor nyawa' aja, dengan firman yang cuma lewat kuping kiri keluar kuping kanan, tanpa pernah mau tinggal didalam hati saya.
ternyata minggu pagi ini, firman yang saya dengarkan benar-benar menohok saya, rasanya kayak ditampar sendal jepit deh..
tapi justru saya merasa bersyukur sekali, saya benar-benar diingatkan sama Daddy. peringatan yang Daddy kasih buat saya pagi ini membuat saya merasa sangat diberkati. belum lagi pas pulang gereja, wuidihhh bener-bener saya dapet berkat lagi.
pada dua entri setelah entri ini saya terbitkan, saya akan sharingkan dua berkat yang dikasih Daddy buat saya.
jadi minggu pagi ini adalah minggu sukacita buat saya, full of Joy from Daddy, semoga kalian semua juga bisa merasa selalu diberkati.
selamat hari minggu.
Tuhan Yesus memberkati.
salam manis dari tikii yang selalu manis...
uda lama kayaknya saya ga blogging di web tercinta saya ini.
pagi ini setelah saya beraktivitas penuh selama seminggu, waktunya dolan ke rumah Daddy dan beribadah.
ga tau kenapa, saya merasa minggu ini beda dari minggu-minggu sebelumnya (mungkin karena minggu pra paskah juga kali)
kalo minggu-minggu sebelumnya saya ke gereja cuma sekedar 'setor nyawa' aja, dengan firman yang cuma lewat kuping kiri keluar kuping kanan, tanpa pernah mau tinggal didalam hati saya.
ternyata minggu pagi ini, firman yang saya dengarkan benar-benar menohok saya, rasanya kayak ditampar sendal jepit deh..
tapi justru saya merasa bersyukur sekali, saya benar-benar diingatkan sama Daddy. peringatan yang Daddy kasih buat saya pagi ini membuat saya merasa sangat diberkati. belum lagi pas pulang gereja, wuidihhh bener-bener saya dapet berkat lagi.
pada dua entri setelah entri ini saya terbitkan, saya akan sharingkan dua berkat yang dikasih Daddy buat saya.
jadi minggu pagi ini adalah minggu sukacita buat saya, full of Joy from Daddy, semoga kalian semua juga bisa merasa selalu diberkati.
selamat hari minggu.
Tuhan Yesus memberkati.
salam manis dari tikii yang selalu manis...
Langganan:
Postingan (Atom)