di entri yang satu ini saya akan mencoba untuk men-sharingkan apa yang saya dapatkan pagi ini di Gereja Kristen Jawa Salatiga.
pagi ini saya berangkat gereja bareng sama kak Ivon. Biasanya saya ke gereja rame-rame sama Zilpa, Kak Indri, Kak Yizka, Kak Deway, dan Kak Karin. Tapi berhubung kakak-kakak saya itu pergi keluar kota (maen). Dan saat saya sudah siap berangkat, si Zilpa malah dengan santainya ngeloyor ke kamar mandi, padahal tiga puluh menit berikutnya ibadah sudah mau dimulai. Dengan berat hati, saya pun meninggalkan Zilpa sendiri, dan menyuruhnya berangkat gereja sama teman saya yang lain, Rayi.
Saya berdua dengan Kak Ivon jalan lumayan lama, jalannya uda kayak keong keberatan body. Dan disepanjang perjalanan menuju ke gereja saya selalu berharap bisa menemukan sosok Rengga, cuitttt cuiitttt :*
Sampai digereja kita milih bangku paling depan, tepat didepannya pak pendeta, pada ibadah kali ini dilayani oleh pak pendeta emiritus Sutarno.
Awalnya saya ngerasa ngantuk berat, apalagi begitu saya liat pendetanya, sudah tua, dengan rambut yang hampir semuanya beruban. Pikir saya, saya bisa tertidur nih pas firman nanti dibawakan, kecuali kalo mas Rengga duduk disebelah saya
(padahal sudah jelas jelas sebelah saya itu Kak Ivon)
Masuk doa safaat saya agak tertidur, dan kata 'amin' yang diucapkan pak pendeta membangunkan saya. Kemudian sampailah untuk pembacaan firman. Kalo biasanya saya ga pernah fokus, dan bahkan kadang ga ingin memfokuskan diri saya, kali ini saya mencoba fokus, benar-benar fokus.
firman pagi ini diambil Roma 8;5-11
mengenai kehidupan dalam daging dan Roh.
hidup dalam daging, berarti: hidup yang dikuasi oleh hal-hal duniawi, atau keinginan-keinginan dunia, dan hanya mementingkan serta mengutamakan hidup dunianya saja, sehingga firman Tuhan menjadi dinomor-sekiankan.
Bagian ini benar-benar menohok saya, karena sebenarnya hidup saya selama beberapa bulan ini hanya berisi hal-hal duniawi saja. Saya bahkan merasa hubungan saya dengan Tuhan sama sekali ga ada gregetnya. Padahal bukan Tuhan yang menolak untuk tinggal didalam hidup dan hati saya, tapi saya yang menolakNya.
Kalo saya ditolak oleh teman saya saja, rasanya sakit bukan main, tapi kali ini saya pribadi yang menolak Tuhan, dan hal seperti ini bukan yang pertama kali. Sudah berkali-kali iman saya seperti moody-an. Kadang on, tapi sering off.
saya mengakui, cerita saya ini memang bukan contoh yang baik, tapi saya percaya beberapa dari kita pasti pernah mengalami yang saya alami.
Sedangkan hidup menurut Roh, berarti: hidup yang mau memperhatikan, taat pada kehendak Allah. Roh disini, adalah Roh Allah sendiri.
Nah, jelas kan bedanya.
seperti surga dengan neraka.
Tadinya saya pikir hidup dalam daging itu seperti hidup dengan melakukan dosa-dosa yang besar seperti perzinahan, pembunuhan, dan teman-temannya, tapi ternyata saya keliru, hidup dalam daging tidak selalu hidup bersama dosa-dosa besar itu. Dalam Galatia 5;16-26 jelas disebutkan, hal-hal yang nampak sepele yang ternyata dapat membuat kita hidup dalam kedagingan kita.
Hal-hal kedagingan itu diantaranya: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala (penyembahan terhadap berhala disini, tidak selalu berarti patung yang disembah-sembah, tapi bisa juga berarti harta kekayaan atau sesuatu yang amat kita cintai), amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora, dan barangsiapa yang melakukan seperti yang diatas itu tadi, tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah.
Dan hidup menurut daging adalah hidup dibawah kuasa dosa, dan UPAH DOSA IALAH MAUT.
Dan sebenarnya hidup dalam daging itu ga ada enaknya, ini pengalaman saya pribadi, selama beberapa bulan hidup saya dalam kedagingan ini, saya hanya merasa galau, uring-uringan terus, ga ada damai, dan sukacita dalam hidup saya. Saya memang merasa senang begitu keinginan daging saya terpenuhi, tapi itu hanya sementara, setelah itu saya uring-uringan lagi, egois lagi.
Bedanya kalo kita hidup dalam Roh, buah-buah Roh itu diantaranya: Kasih, Sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Dan ini bukan hanya kata alkitab ato kata pendeta, saya pun mengalami hal itu saat saya benar-benar merasa dekat dengan Tuhan, dan selalu ingin melakukan yang Tuhan mau.
Dan anak-anaknya Tuhan harus berusaha untuk hidup dalam Roh, dan bukan dalam daging. Karena keselamatan yang akan Tuhan berikan buat kita adalah kekal, dan untuk selama-lamanya.
Dan saya pun berjanji saya harus mulai dekat lagi dengan Tuhan. Saya tau Tuhan masih menunggu saya untuk kembali padaNya. Baru saya akan memutuskan untuk hidup dalam Roh, dan bukan dalam daging.
Karena hidup ini pilihan, kamu boleh memilih..
Hidup dalam daging atau Roh???
Yang pasti Tuhan selalu menunggu untuk kita memilih jalan hidup kita didalam Roh.
Tuhan masih menunggu, Tuhan selalu menunggu untuk kita semua.
Tuhan memberkati.
salam manis dari tikii yang selalu manis..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar