WELCOME TO MY BLOG

blog ini 'sedikit' berbeda dengan blog saya sebelumnya. masih blog abal-abal dengan beragam makna hahaaa...

enjoy.

salam manis dari tikii yang selalu manis...

Jumat, 27 Mei 2011

FIX YOU

When you try your best but you don’t succeed
When you get what you want but not what you need
When you feel so tired but you can’t sleep
Stuck in reverse

And the tears come streaming down your face
When you lose something you can’t replace
When you love someone but it goes to waste
Could it be worse?

Lights will guide you home
And ignite you bones
And I will try to fix you

And high up above or down below
When you’re too in love to let it go
But if you never try you’ll never know
Just what you’re worth

Lights will guide you home
And ignite you bones
And I will try to fix you



Tears stream down your face
When you lose something you can’t replace
Tears stream down your face
And I

Tears stream down your face
I promise you I will learn from my mistake
Tears stream down your face
And I

Lights will guide you home
And ignite you bones
And I will try to fix you





Rabu, 25 Mei 2011

Rengga's birthday...

Hari ini, 25 Mei adalah hari yang (mungkin) amat sangat berharga bagi emmmmm.... Rengga. Hari ini, dia tepat berusia 23 tahun, bukan lagi umur yang muda, tapi juga bukan umur yang tua. Sebenarnya saya ingin memberikan sesuatu yang berharga yang dapat dia kenang, dan selalu diingat. Tapi, entah, saya kok tiba-tiba kehilangan greget saya sama mas-mas aduhai ini, tapi saya tetap masih menaruh harapan padanya. Dan saya ga tau kenapa. Mungkin saya bosan dengan proses ini, proses yang statis ajaa, ga ada perkembangannya sama sekali.

KOMUNIKASI. Yang jelas, satu kata itu yang kurang saya dapatkan dari Rengga. Gimana ga, tiap hari saya hanya berani lewat depan kostnya, tanpa berani mampir, untuk bersilaturahmi, halahhh....

Tiap ketemu dijalan juga saya cuma berani melempar senyum, yang saya setel sedemikan menarik, tanpa berani menyapa, dan tanpa saya peduli apakah si mas mau membalas senyuman saya atau tidak. Karena pernah sekali dua kali saya berpapasan dengan Rengga saat wajah gantengnya amat sangat tidak sedap dimata saya, saya pikir, mungkin si mas lagi ada masalah, sehingga kadang, senyuman selebar apa pun ga bakalan digubris. Ya sudahlah, yang saya sudah beritikad baik, menyapa mas Rengga.

Kemarin saya sempat berpikiran untuk membuat suatu video tentang rengga, dan tentunya tentang saya yang amat sangat memuja sosok mas ganteng aduhai itu. Melalui viedo itu saya pengen bilang, betapa selama ini saya mengagumi sosok aduhai tersebut. Materi untuk video itu pun sudah saya pikirkan baik-baik, tapi entah, kejenuhan ini tiba-tiba saja menghalangi saya. Lalu saya berpikir, apakah video yang akan saya buat itu benar-benar ada artinya, saya sendiri ragu-ragu tentang itu.

Lalu saya buang jauh-jauh semua rencana itu, toh Rengga juga pasti tidak butuh video dari saya, belum apa apa saya sudah pesimis begitu. Sebenarnya saya sama sekali tidak pesimis, saya hanya bosan, terus berharap pada sesuatu yang ga pasti, bahkan menulis entri ini pun saya malas banget. Dan lagi, saya realistis, Rengga mungkin terlalu tinggi buat saya. Tapi nggak tau juga dinggg....

pagi tadi jam 3an, saya sudah siap dengan kalimat-kalimat selamat ulang taun untuknya, tapi yang terkirim, justru kalimat yang jauh dari kata berkesan, biasa saja. 'happy bday mas Rengga, have a blessed day. enjoy your 23..'

-LOVE CAN BE SO BORING---

take it slow, make it flow, let it glow..
salam manis dari tikii yang selalu manis

Selasa, 24 Mei 2011

Aku Ingin Cantik (Aku Benci Tubuhku!)


Kok bisa ya ada cewek secantik itu?
Wajahnya bersih, bersinar, hidungnya bangir mancung, ada lesung pipitnya segala, rambutnya lurus dan tebal hitam banget, kulitnya putih langsat, tinggi semampai, langsing pula! sementara aku? huh, semampai, alias, semeter nggak sampai, hidung mancung kebelakang, gigi berantakan morat marit kayak habis dihajar Badai Katrina, rambut ala Chrisye alias keriting semrawut, kulit hitam langsat (welahh, langsat untuk penyangatan kulit putih ya, hiii..), dan ini ni, ini yang paling menyebalkan di antara tubuhku, nggak ada satu pun yang membanggakan, bertimbun lemak!

Duh Gusti, jan-jane dosa apa dulu ya mama, kok getahnya ditimpakan padaku semua? Nyesel juga aku lahir dari rahim yang nggak bisa buatku seperti cewek sempurna itu tuh. Andai saja mamaku bukan dia, papaku keturunan bule aja, nggak bakal deh aku ketiban kutukan gen ra mutu gini!

Aku sungguh ingat betul, sejak jaman sekolah SD dulu hingga kuliah, selalu saja orang memanggilku si gendut. Gila banget tu orang-orang nggak berperasaan itu ya! Sering banget aku kadang nangis sendirian dikamar ini, menyesali semua keadaan yang begitu sempurna memurukkanku gini. sering banget pula aku mengutuk kedua orang tuaku yang telah menularkan virus jeleknya padaku. Coba pikir deh, salah apa aku, kok bisa bisanya aku nggak memiliki satu bagian pun pada tubuhku ini yang bisa kubanggakan, yang bisa menarik simpatik orang, apalagi, cinta cowok!

Urusan yang satu ini, aku benar-benar high quality loser, 100% nggak laku!Puluhan kali, sudah lupa aku persisnya, aku berusaha mendapatkan perhatian seorang cowok yang kutaksir dengan berbagai cara. Bahkan pernah aku mencampakkan harga diriku dengan nembak duluan pada kakak tingkatku di kampus. Jawabannya enteng, tanpa beban, "Kita temenan aja ya..."

Gusti Allah nggak adil banget padaku! Tangisku meledak berhari-hari. Mataku sembab berat kian menyempurnakan keburukan rupaku. Beberapa teman kuliah mengunjungi kostku dan bertanya mengapa aku nggak kuliah beberapa hari ini. Mereka juga bertanya, mengapa mataku sembab begitu. Ada masalah apa, dan seterusnya. Dan, tau nggak nih, yang bikin hatiku kian tercabik, ketika aku curhat tentang penolakan cowok pujaan hatiku itu, mereka serempak ngakak! terkekeh-kekeh begitu lama, seolah-olah aku ini Sule, yang memang kerjaannya buat ngocok perut orang.
"Ah, gila loe nembak cowok itu..." kata si A
"Kamu salah makan kali, sampai berani mencintai cowok keren, tajir macam dia!" timpal si B
"Loe nggak mikir sih.....," celetuk si C
"Ngaca dongg, loe ini siapa sih, secara loe kan...."

Nggak kuat aku sekedar untuk mengingat kembali kalimat-kalimat lepas ditingkahi kekehan panjang itu. Pendek kata, kira-kira nih, kalau aku paksain dalam bahasa manusia, "Anak gajah kok mimpi jadi Ken Dedes..."

Mending aku mati aja! Mati! Mati! Mati!

Kadang aku berpikir begitu. Bahkan pernah aku telan CTM dua puluh biji sekaligus biar aku tidur panjang dan nggak bangun-bangun lagi. Nyaris juga kutambahi sepuluh peniti biar pada nancapin isi perut buncitku ini! Mati! Buat apa hidup kalau hanya jadi pecundang gini gara-gara hal yang nggak pernah kuinginkan, yang nggak kuasa kutolak, dan nggak mampu kuperbaiki gini?

Tapi aku nggak mati juga. Yang ada malah kepalaku pusing banget saat terbangun, muntah-muntah, lidahku kelu, mataku kabur, jalan kayak melayang. Ah, yang terjadi malah aku jadi tersiksa banget selama dua hari itu! Sementara tubuhku, ya tetap aja gini, nggak berubah secuil pun!

Aku menjalani hidupku sejak jaman SD dulu benar-benar selalu dalam ketersiksaan. Beranjak ABG, saat teman-temanku banyak yang punya pacar, bahkan ada yang pakai sistem ganda, triple, dan kuartet, aku nggak kebagian setengah cowok aja! Aku selalu berharap ada cowok yang mendekatiku, mengatakan "I love you", menjadi pacarku, tapi nggak pernah kejadian sama sekali. Nggak usahlah cowok yang keren ya, sekedar cowok yang buluk, kumal, dekil, jarang mandi, panuan, bisulan, korengan, kere luntung, egois, suka marah-marah, nuntut segala hal dariku, dan sifat-sifat yang serba nggak menyenangkan lainnya, nggak pernah ada yang mendekatiku. Nateeebbbb.... nateeeebbbb.... hikssssss....

Maka kini saat teman kerjaku berhasil merebut supervisorku yang telah kuimpikan dalam setiap tidurku saking ngebetnya aku sama dia, dendam kesumatku semakin membuncah. Kini aku telah bekerja, telah punya uang, telah punya daya bin power! Aku nggak boleh terus tinggal diam begini. Aku harus membalas atas semua kekalahanku selama ini yang diakibatkan oleh kelemahan fisikku ini.

Akhirnya aku memutuskan untuk menjalani berbagai terapi kecantikan. Mahal sih biayanya, berat sih lakunya, dan makan ati banget rasanya. Tapi, aku sudah bulat amemvonis bahwa biang kerok kekalahanku ini adalah keburukanku! Aku tidak cantik! Tidak menarik! Tidak punya chemistry! Dan ini gara-gara tubuh sialanku ini! Maka semua ini harus segera kubasmi setuntas-tuntasnya, dengan biaya berapa pun, dengan cara apa pun! Aku bahkan siap menggadaikan SK kepegawaianku untuk mengambil kredit di bank demi pendanaan memuluskan cita-citaku membantai ketidakcantikanku ini!

The first theraphy
, sedot lemak. Berkali-kali aku menjalaninya, dan kulihat tampak hasilnya. Lalu didukung dengan diet ketat. Diatas pukul 17.00 WIB aku nggak boleh makan lagi. Minum air putih saja. Makan nasi hanya sekali dalam sehari, siang saja, itu pun dengan porsi yang dijatah ketat. Pagi cukup minum jus buah saja.

Jujur, tersiksa badanku menempuh semua itu. Tapi kekuatan cita-citaku untuk memiliki tubuh langsing menaklukkan semua ketidaknyamanan ini.

Lalu aku mulai suntik silikon. Dibagian bibir, hidung, pipi, pinggang, pantat, dan tentu saja... hiii... malu aku...., dadaku...
Biar montok tok tok dan pada klepek-klepek...

Aku pun ambil terapi kecantikan tanam bulu mata biar mataku tampak lebih sipit dan rekah, rebonding, tato bibir, dan sebagainya. Kayaknya, diklinik kecantikan itu, nggak ada deh satu paket pun yang kulewatkan, yah, maklum, secara kan memang semua bagian tubuhku bermasalah banget.

Hari terus berganti, dan aku makin bangga pada diriku kini. Makin banyak rekan sekantor, relasi, atau pun tamu yang kutau diam-diam melirikku. Ah, ini hanya soal waktu, sebentar lagi sang Arjuna akan turun dari kahyangan dan membawaku terbang dengan sayap-sayap cintanya. cuiiiitttttt.... cuittttt...., indahnya... Aku sering tersenyum sendiri sambil bercermin mengagumi keberhasilan terapi kecantikanku ini.

Dan benarlah seperti yang kubayangkan. Ditengah masih berlanjutnya dietku yang sangat ketat ini, satu per satu hadir lelaki yang mendekatiku. Mengajak kenalan, minta nomer HP-ku, mengirimiku SMS, ada pula yang menghadiahiku kado cantik, mengajakku hang out di kafe, nonton, traveling, atau belanja ke Amplaz. Ah, ah, enaknya jadi cewek cantik gini, gumamku tiap malam sebelum aku terlelap tidur.

Patah tumbuh, hilang berganti. Para lelaki itu datang, hadir, jalan, lalu hilang. Nggak ada satu pun yang bertahan lama, meski ada dua atau tiga lelaki yang sungguh sangat kucintai dan kudamba menjadi suamiku nanti.

Kenapa ya? Kok mereka nggak betah jalan lama denganku ya?

Diam-diam, aku makin sering dihantui pikiran yang satu ini. Apa yang salah denganku ya? Kupatut wajah dan tubuhku dicermin. Ah, nggak ada lagi yang menyebalkan pada fisikku. Dari ujung rambut hingga kaki rasanya semua sudah memikat. Kerja kerasku menjalani semua terapi kecantikan itu benar-benar berhasil seratus persen mengubah segala kekurangan fisikku dulu.

Lalu apanya dong?

Entahlah, aku sendiri juga bingung, dan ujung-ujungnya hanya bergumam bahwa kali aja mereka belum ingin menikah aja. Titik.

Tapi, ucapan tegas laki-laki matang itu, yang sangat kuimpikan sebagai lelaki terakhir dalam pencarian pasangan hidupku, benar-benar membuka cakrawala hatiku. Kata-katanya datar, namun jelas dan terang di kafe yang temaram itu benar-benar sempurna menjawab pertanyaan-pertanyaanku itu.

"Maaf ya, kamu itu sesungguhnya palsu. Lihatlah sekujur tubuhmu itu. Rambutmu harus direbonding secara berkala,silikonmu harus dikontrol setiap waktu tertentu, dietmu itu harus ditempuh sepanjang hidupmu, tanam bulu mata juga harus dibenerin setiap minggu, dan seterusnya. Coba hitung berapa biaya yang harus kamu keluarkan untuk itu semua? Apakah kamu nyaman dengan semua jenis terapi itu?"

Kata-katanya, sungguh membuatku terdiam, menjadi titik, dan tak bergerak lagi. Dihadapannya, aku sungguh laksana seonggok daging mati yang tak bernyawa apa-apa lagi. Habislah aku ditangannya!

Ia masih melanjutkan, "Setiap lelaki pasti akan berpikir seribu kali untuk memenuhi kebutuhan biaya itu semua, belum gaya hidupmu berdiet ketat begitu yang belum tentu nyaman bagi pasanganmu..."

Gubraaakkkkkk....! Serasa tubuhku lolos tanpa tulang lagi.

"Wajarlah kalau mereka pada kabur semua setelah tau apa yang kamu lakukan pada dirimu sendiri. Dan aku juga nggak akan mampu menempuh semua itu..."

Suaraku tercekat, hanya secuil kata yang berhasil lolos melompat, "Kamu pun akan meninggalkanku....?"

"Ya, maafkan aku, aku nggak cocok dengan semua yang ada padamu. Aku butuh istri yang punya inner beauty, bukan pesona fisik palsu begini. Dan menurutku, kamu nggak memiliki apa yang kucari pada sosok wanita yang akan kupercayakan untuk melahirkan anak-anak keturunanku..."

Ia bangkit, menepuk bahuku sekali, lalu pergi. Suara mobilnya menderum meninggalkanku tercampak sendiri di pojok kafe ini.

Semalaman aku menangis sendirian. Berkali-kali aku bercermin, mencoba mencari pembuktian atas omongan lelaki yang sangat kucintai itu. Kusentuh hidungku, pipiku, daguku, bibirku, mataku, dan seterusnya. Ya Tuhan, ternyata aku sungguh hanyalah seonggok kepalsuan berbiaya tinggi seumur hidup. Ya, aku ingat betul kata-kata ahli kecantikan di klinik itu, bahwa aku harus menempuh terapi silikon itu seumur hidup.
"Kalau tidak, atau meleset sehari saja dari jadwalnya, bisa mengubah struktur presisi organ tubuh anda sendiri, dan itu tidak baik, bahkan berbahaya bagi kesehatan anda."

Berkali-kali kupeluk foto-foto lamaku saat masih jelek itu. Terlihat sosok yang sangat lugu, apa adanya. Itulah aku yang dulu ya, tapi kini? Oh, my God, saat kubandingkan dengan foto terkiniku, sungguh sangat jauh berbeda. Fotoku kini begitu menarik, tapi palsu, butuh uang banyak, menyebabkanku kian terjungkal ke lembah utang yang begitu menyesakkan dada. Kredit di bank belum lunas, aku sudah pinjam kesana kemari untuk biaya terapiku. Semuanya terasa begitu mencekik, dan ini demi kecantikan yang telah kuraih kini.

Dan, sore itu, kejadian yang amat menghancurkanku meledak juga. Sang ahli kecantikan itu dengan tegas berkata, "Wah, nggak bisa ditunda mbak, walau hanya sehari. Anda harus menjalani terapi silikon itu selambatnya satu jam lagi. Kalau nggak, saya nggak bertanggung jawab lho jika terjadi apa-apa pada semua terapi yang sudah ditempuh selama ini."

Duh Gusti, ke mana lagi aku harus mencari uang? Rasanya semua orang yang kukenal sudah kuutangi. Rasanya, sudah habis jugalah harga diriku saat mengemis-ngemis nyari utangan itu.

Aku agak limbung, aku pergi dari klinik itu. Otakku berputar kesana kemari berpikir kepada siapa aku harus dapat uang sore ini. Tapi, hingga pukul sembilan malam, aku nggak kunjung dapat uang itu. Akhrinya, aku pasrah dan berdoa semoga tidak terjadi apa-apa dan berdoa semoga besok aku bisa dapat uang itu, meski entah dari siapa.

Tapi pagi ini, saat aku bangun tidur dan berjalan lelah menuju cermin, sontak mataku terbeliak. Bola mataku seolah akan melompat dari rongganya. "Tidaaaaakkkkk...!" pekikku. "Ya Tuhan, tidakkkkk....!"

Aku shock sedahsyat-dahsyatnya shock! Kulihat dengan mata tak berkedip, mulai dari kulit hidung, pipi, dan dagu, memerah darah, sebagian ada yang terkelupas. Buru-buru kubuka bajuku, oh my God..., ternyata dadaku juga! Pantatku juga! Hampir semua bagian tubuhku mengalami kondisi yang sama.

Buru-buru aku mengenakan baju, lalu naik taksi ke klinik itu. Gila! Inikah akibat aku tidak terapi tepat waktu itu? Sampai diklinik ternyata masih tutup. Ah, ini masih pukul 07.00 WIB, dan klinik itu baru buka pukul 10.00 WIB. Ya Tuhan, gimana ini? Apa yang harus kulakukan?

Kuputuskan menunggu saja didepan klinik ini. Dibangku kayu yang sangat lusuh ini, entah milik siapa, kuhempaskan pantatku. Otakku berkeliaran kesana kemari dalam dera ketakutan yang sungguh membahana. Tapi belum lama aku duduk, seorang lelaki tua mendekatiku dan tanpa ba bi bu membentakku, "Bangun, dasar orang gila! Pergi sana, ini mau kusapu...!"

"Apa Pak?" sergahku penuh emosi. Orang gila? Aku dikatain gila?

"Pergi sana, sudah siang, keburu telat aku nyapunya. Sana pergi...!" Kali ini bahkan dia menyaruk-nyarukkan sapu lidinya kearahku.

"Hai Pak, apa-apaan ini...?!" pekikku. Beberapa pasang mata yang melintas, menoleh, tapi hanya sekilas, lalu menghilang lagi.

"Aku bukan orang gila, aku pasien klinik ini, lagi nunggu buka...!"

"Dasar sinting!" katanya lagi, "Wajah berantakan gitu mau berobat. Ayo sana pergi, kupukul beneran ni kalau nggak bangun juga!" Sapunya diangkat tinggi, siap menggebukku.

Brengsek nih orang, gumamku sambil bangkit menghindar. Kudekati motor yang parkir dekat trotoar ini, kujulurkan wajahku ke spionnya. Ya Tuhan! Aku memekik kuat bak serigala melolong. Kulit wajahku terkelupas semua, menyisakan belang-belang seperti sisik ikan rontok.

"Tidakkkkkk...!" teriakku sekuat tenaga.

Gubraakk! Pingsan. Saat siuman, tau tau aku telah berada disebuah ruangan yang sangat dingin dan sepi ini. Pintunya terkunci, entah siapa yang mengunciku disini. Kugedor-gedor pintunya, sekeras-kerasnya, sampai tanganku terasa sakit. Tak ada tanda-tanda seseorang akan membuka pintu ini.

Aku terluruh menyerah kemudian. Mataku memedas, mengingat semua kejadian buruk yang menimpaku. Air mataku tumpah begitu derasnya. Duh Gusti, mengapa ini terjadi padaku? Mengapa dulu aku nggak memikirkan resiko seperti ini? Mengapa dulu aku hanya menyesali anugerah tubuh jelek yang kubenci itu?

Mama, dimana kamu? Aku takut menghadapi semua yang masih akan terjadi pada tubuhku ini...

Mama, aku ingin tubuhku yang asli kembali...

Mama.... mama...

terdengar suara pintu dibuka. Dua orang lelaki berseragam masuk, menatapku lekat-lekat. "Sudah siuman dia..."

"Ya ntar kalau kambuh lagi, disuntik penenang lagi aja ya," sahut temannya.

"Ya, Pak."

Belum sempat aku bertanya, pintu kembali ditutup. Tapi sepintas aku berhasil menangkap tulisan kecil didada kiri seragam dua lelaki itu, "Rumah Sakit Jiwa!"

"Tidaaakk....!" teriakku sambil menggedor pintu. "Aku nggak sakit jiwa! Aku butuh terapi kecantikan...!"

"Huuusss, berisik, diem atau mau kusuntik penenang aja!" sahut lelaki itu dari balik jendela jeruji ini.

"Pak, saya nggak gila..."

Ia dan temannya terbahak, "Mana ada orang gila sadar kalau dirinya gila!" cetusnya sambil melangkah pergi, tak menggubris sama sekali teriakan-teriakanku.

Ya Tuhan! Duhai Ibu! Andai aku tidak melakukan semua kegilaan ini, tidak dibekap obsesi yang membakar semua taguran rasionalitasku tentang presepsi cantik dan menarik, yang telah melumat dengan sempurna semua anugerah hidupku, niscaya kini aku akan tetap eksis sebagai manusia, dengan segala kekurangannya, yang pasti telah disiapkan baginya seorang Arjuna oleh Tuhan, yang akan menjadikan hidup terasa nyaman dan menyenangkan, kendati dengan hidung pesek, kulit hitam, mata bulak, dan sebagainya!

Inikah gerangan apa yang dulu pernah berkali-kali dibisikkan ibu dengan mata sembabnya setiap kali aku mencecarnya dengan amarah-amarah, mengapa aku dilahirkan dari rahimnya yang menjadikanku buruk dan nggak menarik?

"Nduk, syukuri semua apa yang diberikan Tuhan padamu, diluar sana sangat banyak orang yang tidak sesempurna sepertimu, tanpa mata, tanpa pendengaran, tanpa tangan atau kaki, bahkan tanpa nyawa. Syukuri ya nduk, jangan ngersulo terus, jangan ngeluh terus, sebab kalau hanya menuruti nafsunya, manusia itu nggak akan pernah cukup, kecuali dia yang sudah berada dibawah cungkup...."

*Written by, Edi Mulyono*



Miris, amat sangat miris cerita yang satu ini. Dari 14 cerita yang ditulis dalam bukunya, cerita ini adalah cerita yang amat sangat saya sukai, karena percaya nggak percaya, cerita ini tuh saya banget. Cerita-cerita beliau yang lain pun pasti kamu banget, atau kita banget. Semua cerita yang ada bener-bener jujur, menggedor, dan inspiratif, setiap kita niscaya mengalaminya!

Ada banyak sekali hal berharga yang saya temui dalam cerita diatas itu. Ada banyak sekali pelajaran-pelajaran yang bisa saya petik dari sana. Sosok 'aku' dalam cerita diatas itu, memang saya banget, bak itik buruk rupa yang bermimpi dapat meraih bulan. Meskipun saat ini, saya menyadari benar, bahwa saya adalah manusia yang berharga.

Yang namanya manusia pasti ada aja ambisinya, saya pun juga seperti itu. Hanya saja, manusia kadang tidak REALISTIS, dan cenderung lebih senang MEMAKSAKAN KEHENDAKNYA. Belajar dari cerita itu, adalah belajar menjadi diri sendiri, dan belajar menerima apa yang Tuhan berikan, meskipun kadang, nggak sesuai dengan apa yang kita mau, atau nggak sebagus milik orang lain.

Apa adanya, dan jangan maksa.

Tapi itu bukan berarti kita sebagai manusia nggak boleh berubah, nggak boleh melawan takdir. Boleh boleh ajaa kok, asal sesuai dengan kapasitas kita.
Kalo maksain kehendak banget ya gitu tuh jadinya, disangkain orang gila, dan masuk rumah sakit jiwa.

the other things, BERSYUKUR!
yang satu ini, mutlak, harus, wajib diucapkan, dan dilakukan dalam hidup, supaya kita tau, sudah banyak yang Tuhan berikan pada manusia. Dan diluar sana banyak yang lebih kekurangan dari kita, karena selalu melihat pada orang lain yang lebih dari kita. Dan yang paling pentinggg, adalah THINK BEFORE YOU DO!!! Pikirkan bener-bener resiko apa yang akan kita tempuh seiring dengan perubahan kita itu, sanggupkah kita menjalani semua resiko itu????

untuk direnungkan mulai dari detik ini, APAKAH KITA SUDAH BERSYUKUR??


take it slow. make it flow. let it glow..
salam manis dari tikii yang selalu manis.

THE SHADOW OF CORPSE MY NEIGBOUR AND MY PRAY

It’s not funny experience, may scariest’s experience. I don’t know, but it’s so scary for me. I can’t sleep at the night, if I remember it.
One day, at holiday come, I was gone to my grandmother house. Me and my family go to upcountry at the morning and arrive there at the evening. My grandmother’s house place is region in Gunung Kidul, Jogjakarta. The region is so gloomy and nice although the weather is so hot. But, I was very happy to visit that place again.
My grandmother’s live together with my aunt and my uncle. We’re all love my lovely grandmother.
That day my aunt said that her neigbour was die on this morning. They were in sadness atmosphere. At that evening mom, dad, aunt, uncle, I, and my brother were visit to our neigbour. Arrive there, I look the face of our neighbour was die. His corpse lying in a coffin, and I hear a snore voice. I feel scary. When I close my eyes, I feel that everybody leave me in that room. I’m alone without the other people. I don’t want to stay in this situation, then I open my eyes. And I see how many people ware sad. I see and hear some people cry. After that, mom, and dad invite me and my brother to go home, meanwhile my aunt, and uncle was stay there.
At the night, after dinner, I was dizzy. I saying to mom, that I was dizzy, but my mom not hear me. She was speaking with dad, brother, aunt, uncle, and also grandmother in balcony of my grandmother’s house. I’m sensitive, so I feel sad. I always feel sad and cry, if no one people to meddle me. Then I was cry, and I said to their, that I was sick, I was dizzy. After that mom give me a medicine, and my aunt invite me to rest in a room. I roomy, because my family was meddle about me. I was tired, and my head feel so heavy. I want to sleep, but I can’t do it. I try to close my eyes, and go to sleep.
When I close my eyes, the shadow of corpse our neighbour appear in my mind. His face, his coffin, his snore voice, and the sadness atmosphere. I scary and open my eyes again, and I look around. I just alone in that room, mom and aunt leave me, so that I can sleep quiet.
I quiet for long time, then I look to the ceiling. In the ceiling, I look the face of corpse our neighbour, but I see he look at me. I was so scary, I want to scream, but I can’t do that. I can’t to scream to request a support.
In my heart, I say to God “Father, help me! I was so scary, and I surrender to You, God. I can’t do anything without You”. And like a miracle the face of my neighbour was lost, and I'm not found the face. I thanks to God for His miracle for me. I believe that my God loves me so much.
Suddenly, I remember that I not pray to our salvation. I remember not yet pray since last night. I’m not spoken with God. I forget to address Him. I sit at the side of my bed. I pray God to protect my family and I. grandmother, mom, dad, brother, uncle, aunt, and all my families. From my experience, I know that I can’t live without God, and pray. My God is King, and pray is my breath. I know that God, want me to always surrender to Him, for the rest of my life. And this is I do right now, tomorrow, and forever, surrender all to my God. The guardian of my life.

Minggu, 15 Mei 2011

Cinta (bukan) Hanya Kata



angin yang membelai
rengkuh kita di pantai
ku dekap dirimu
dalam haru membiru
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
kau tanya masihkah
rasa itu bertahta
sekian lamanya
kita tempuh jalan berdua

seandainya dunia berhenti berputar
hati tetap ku jaga tiada pernah ku ingkar
bagiku semula cinta hanya kata
sampai kau datang jua (kau datang jua)
dan memberiknya makna

jangan kau meragu
akan arti hadirmu
bagiku engkaulah biadadari
satu untukku

seandainya dunia berhenti berputar
hati tetap ku jaga tiada pernah ku ingkar
bagiku semula cinta hanya kata
sampai kau datang jua (kau datang jua)
dan memberiknya makna


love feels so right, love feels so strong
hati tetap ku jaga
love feels so right, love feels so strong

seandainya dunia berhenti berputar
hati tetap ku jaga tiada pernah ku ingkar
bagiku semula cinta hanya kata
sampai kau datang jua (kau datang jua)
dan memberiknya makna

(seandainya berputar)
hati tetap ku jaga tiada pernah teringkar
bagiku semula cinta hanya kata
sampai kau datang jua dan memberiknya makna

Source: http://liriklaguindonesia.net/k/kla-project/kla-project-cinta-bukan-hanya-kata/#ixzz1MSmposwF

HIGH AND DRY

Two jumps in a week, I bet you think that's pretty clever don't you boy
Flyin' on your motorcycle, watching all the ground beneath you drop
You'd kill yourself for recognition, kill yourself to never ever stop
You broke another mirror, you're turning into something you are not

Don't leave me high, don't leave me dry
Don't leave me high, don't leave me dry

Drying up in conversation, you will be the one who cannot talk
All your insides fall to pieces, you just sit there wishing you could still make love
They're the ones who'll hate you when you think you've got the world
all sussed out
They're the ones who'll spit at you, you will be the one screaming out

Don't leave me high, don't leave me dry
Don't leave me high, don't leave me dry

Oh, it's the best thing that you've ever had
The best thing that you've ever, ever had
It's the best thing that you've ever had
The best thing you've had has gone away

So don't leave me high, don't leave me dry
Don't leave me high, don't leave me dry
Don't leave me high
Don't leave me high
Don't leave me dry

_radiohead, Jammie Cullum_

Liric

Selama beberapa minggu ini, saya bolak balik mencari file lagu-lagu lama, dan juga lagu-lagu baru yang sekiranya pas buat suasana hati saya.
selain karena bosen, dan juga saya pengen update tentang lagu baru, dan juga lagu lamaa...
nah, hasil dari mencari dan mencari inilah yang ingin saya sharingkan disini.
Yang perlu disimak, adalah liriknya.
buat saya, lagu yang keren, pasti keren juga liriknya.

okedehh, di dua entri setelah entri ini, saya akan mempublishkan 2 lirik lagu yang paling saya suka minggu ini.

Enjoy.

Take it slow. Make it flow. Let it glow.
Salam manis dari tikii yang selalu manis..

Take it Slow. Make it Flow. Let it Glow

Salam sendal jepittt,

uda lama banget rasanya saya ga menerbitkan ide-ide saya dalam entri entri di blog abal saya ini. Ga tau kenapa, kemarin kemarin saya merasa jenuh. Jenuh banget. Jenuh dengan semua yang berputar dihidup saya. Harusnya saya ga boleh begitu, bersyukur mungkin bisa menjadi satu-satu cara penangkal kejenuhan. Karena tiap hal yang kita terima dapat kita syukuri dengan baik. Jadi kesimpulannya adalah, SAYA KURANG BERSYUKUR.
Dan tanpa saya sadari, banyak sekali hal yang seharusnya benar-benar saya syukuri, tapi yang terjadi saya malah menggerutu sama Tuhan. TAPI SEKARANG YANG SAYA TAU, SETIAP HAL TERJADI KARENA SUATU ALASAN. Kemarin kemarin saya ga ngerti, kenapa Tuhan membawa saya pada situasi yang amat saya benci, ternyata ada alasannya, untuk kebaikan saya.

Nah, hubungannya mimpi sama bersyukur itu apaa ya??
Mimpi yang saya maksud disini adalah harapan. Semua orang pasti punya harapannya masing-masing, entah itu tentang masadepannya, percintaannya,bahkan mungkin hubungannya dengan Tuhan. Dan pastinya, ga ada orang yang berharap kejelekan. Semua harapan pasti yang baik-baik. Ga mungkin ga!
Saya pernah sesekali ngobrol dengan kawan lama saya, dia banyak cerita tentang hidupnya, tentang dirinya. Dan ada satu kalimatnya, yang nyentil banget ditelinga saya, 'aku males bermimpi lagi tik..' itu artinya, dia malas, dan enggan untuk menggantungkan harapannya didepan sana.
'hidup itu mengalir ajaa lah, nggak usah ngoyo' seperti itu lagi kata teman saya.
Duhhh, kesannya kok hopeless banget ya?

Mengalir? Mengalir kemana? MENGALIR ITU SELALU DARI ATAS KE BAWAH!!!
Menurut saya, salah, kalo orang-orang bilang, 'hidup itu mengalir saja, enjoy saja, let it flow sajaaa' karena semuanya terkesan tanpa tujuan.
Padahal kita hidup didunia ini, harus ada tujuannya.

Kita belajar juga untuk satu tujuan, pinter, berguna dimasadepan.
Kita makan juga untuk satu tujuan, kenyang, bertahan hidup didunia.
Kita berdoa juga untuk satu tujuan, dekat dengan Tuhan.
Kita menikah pun juga untuk satu tujuan, melestarikan keturunan.

see, semua hal ada tujuannya, cuma saya ga sanggup nyebutin satu-satu.
Seharusnya mengalir ke atas, bukannya mengalir ke bawah.
Karena, orang yang hanya 'mengalir' saja, pasti orang yang pasrah berserah menerima keadaan apapun yang ia terima, ga peduli itu jelek buat hidupnya. Ga ada niatan apalagi usaha untuk memperbaiki semuanya. Tergantung kemana alur membawanya pergi.

'syukuri ajaa apa yang ada'
Pada dasarnya, bersyukur memang baik, dan Tuhan pun ingin kita bersyukur, tapi bukan berarti pasrah berserah tanpa daya dan upaya!
Tapi bukan berarti juga kita selalu menuntut yang terbaik, yang paling dari Tuhan. BERIKAN DULU YANG TERBAIK UNTUK TUHAN, BARU MENUNTUT YANG TERBAIK DARI TUHAN!

Dan terus bermimpi! buat mimpi itu menjadi nyata. Bermimpi, berusaha, berkarya, bersyukur.

Kadang kerikil yang tajam selalu melukai mimpi-mimpi yang tertata sedemikian rupa, lalu menyerah, dan putus asa. Namun, Tuhan selalu mendengar tiap doa yang kita tuturkan padaNya. TUHAN TIDAK TIDUR. Jadi jangan berputus asa, bila mimpimu belum juga menjadi nyata.

TAKE IT SLOW. MAKE IT FLOW. LET IT GLOW.

selamat hari minggu,
Tuhan memberkati.

Salam manis dari tikii yang selalu manis.